Tertawa dan Menangis


Dalam kehidupan ada yang namanya suka dan duka. Semua suka pasti ada duka nya. Biasanya orang pasti memilih suka, kalau duka mana ada yang pengen. Tapi itu tidak mungkin. Semuanya seimbang. Aku pernah membaca ada salah satu doa, doa nya sbb:
“Ya Allah, ampunilah gelak tawaku yang semua itu ada pada diriku.” 

Nah, kalo begitu apakah tertawa itu berdosa? Kalo nggak seimbang ya bahaya..
Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.” [QS. At-Taubah : 82]
dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. ” [QS. An-Najm : 43]

Misal kita lagi senang, kalo bisa jangan terlarut dalam ke  “happy”-an tsb. Kan yang lain belum tentu lagi senang. Begitu pula sebaliknya. Seperti kata pak JB, “Urip iku kudu prihatin”.
(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepada kamu" [QS Al-Hadiid : 23]

Nabi Muhammad bersabda:
Demi Allah, andai kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian jarang  tertawa dan sering menangis.” [HR. Tirmidzi – Shahih]
Dua mata yang tidak akan terkena api neraka yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang berjaga dijalan Allah.

Yang dimaksud menangis bukan berarti putus asa atau mengeluh. Namun, menangis karena Allah SWT. Menangis juga dapat menyadarkan kita dan membuat kita lebih bersemangat dalam berbuat baik. Ya kan ya?? Yang penting apa pun kondisi kita, kita harus bersyukur. Semua pasti ada hikmahnya.  Jangan terlarut secara berlebihan. Tertawa berlebihan akan mematikan hati nurani. Tertawa yang baik adalah yang dicontohkan oleh Rasulullah.

Aku tidak pernah melihat Rasulullah berlebih-lebihan ketika tertawa hingga terlihat langit-langit mulut beliau, sesungguhnya (tawa beliau) hanyalah senyum semata. ” [HR. Bukhari].

0 komentar:

Posting Komentar