Qiyamullail (1)

Ayo kita sama-sama belajar. Ini aku dapat dari berbagai sumber. Mari dibaca:
Qiyamul lail merupakan amalan utama, lebih utama daripada shalat sunnah di siang hari karena di waktu sepi kita akan lebih ikhlas kepada Allah dan karena beratnya meninggalkan tidur, serta kelezatan bermunajat kepada Allah azza wajalla terutama pada kemuliaan 1/3 akhir malam. Maka berusaha menjadikan qiyamullail kebiasaan dan kebutuhan pokok kita. Sebagaimana betapa butuhnya kita akan kasih-sayang Allah menghamba pada-Nya, maka kita buktikan dengan senantiasa menghadap pada-Nya di 1/3 akhir malam, berkesendirian dengan-Nya.

Memahami Keutamaan (atammah) Shalat Malam
Shalat tahajjud adalah shalat yang paling utama setelah shalat wajib.
Sebaik-baik puasa setelah puasa ramadhan adalah puasa bulan muharram dan sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat lail [Hadits Riwayat. Muslim no. 1163].
Sholat yang paling utama sesudah sholat fardhu adalah qiyamul lail (sholat di tengah malam)"  (Muttafaqun ‘alaih).
Orang yang menegakkan qiyamullail akan terpelihara dari gangguan setan, dan bangun di pagi hari dalam keadan segar dan bersih jiwanya. Suatu hari pernah diceritakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang orang yang tidur semalam suntuk tanpa mengingat untuk sholat, maka beliau menyatakan:
Orang tersebut telah dikencingi setan di kedua telinganya” (Muttafaqun ‘alaih).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menceritakan:
Setan mengikat pada tengkuk setiap orang diantara kalian dengan 3 ikatan (simpul) ketika kalian akan tidur. Setiap simpulnya ditiupkanlah bisikannya (kepada orang yang tidur itu): “Bagimu malam yang panjang, tidurlah dengan nyenyak.” Maka apabila (ternyata) ia bangun dan menyebut nama Allah Ta’ala (berdoa), maka terurailah (terlepas) satu simpul. Kemudian apabila ia berwudhu, terurailah satu simpul lagi. Dan kemudian apabila ia sholat, terurailah simpul yang terakhir. Maka ia berpagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya. Jika tidak (yakni tidak bangun sholat dan ibadah di malam hari), maka ia berpagi hari dalam keadaan kotor jiwanya dan malas (beramal shalih)” (Muttafaqun ‘alaih).
Mengetahui di malam hari itu ada 1/3 malam terakhir dimana Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengabulkan doa orang yang berdoa, memberi sesuatu bagi yang memintaa, dan mengampuni yang memohon ampun pada-Nya. Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwasannya Nabi bersabda:
Allah turun ke langit dunia setiap malam pada 1/3 malam terakhir. Allah lalu berfirman, Siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan! Siapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku beri! Siapa yang meminta ampun kepada-Ku tentu Aku ampuni. Demikianlah keadaannya hingga terbit fajar[HR. Bukhari no. 145 dan Muslim no. 758].
Rabb (Tuhan) kami yang Maha Suci lagi Maha Tinggi turun kelangit dunia tiap malam ketika tersisa 1/3 malam terakhir seraya berkata: Siapa berdo´a kepada-Ku pasti Aku kabulkan, siapa meminta kepada-Ku pasti Aku beri dan siapa memohon ampun kepada-Ku pasti Aku ampuni ia” [HR. Bukhari – Muslim].
Posisi Rabb (Allah) yang paling dekat dengan hambanya adalah dipenghujung malam, jika anda mampu untuk berzdikir kepada Allah pada saat itu maka lakukanlah” [HR. At-Tirmidzi, Ibn Huzaimah dll dengan sanad shahih].
Pintu-pintu langit dibuka pada pertengahan malam lalu penyeru-pun menyeru: "Apakah ada orang berdo´a, pasti dikabulkan do´anya. Apakah ada orang meminta, pasti diberi permintaannya. Dan apakah ada orang yang sumpek (banyak problem), pasti dihilangkan darinya. Maka tidaklah seorang muslimpun yang berdo´a saat itu melainkan pasti Allah mengabulkannya kecuali zaniah (pelacur yang belum bertaubat) dan `Asysyaar (Seorang yang mengambil harta manusia dengan cara bathil)[Hadits shahih diriwayatkan at-Tabhrani].
Sesungguhnya, di malam hari ada satu waktu. Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah mohon kebaikan dunia dan akhirat di malam itu, kecuali Allah pasti mengabulkan permohonannya. Waktu tersebut ada pada tiap-tiap malam [HR. Muslim No. 757].
Rabb kalian turun setiap malam ke langit dunia tatkala lewat tengah malam, lalu Ia berfirman: Adakah orang yang berdoa agar Aku mengabulkan doanya?” [HR Bukhari 3/25-26].
Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya, siapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku pun akan memberinya, dan siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya” Hal ini terus terjadi sampai terbitnya fajar. [Tafsir Ibnu Katsir 3/54].
Dari Abdullah bin Amr bin Ash bahwasanya rasulullah bersabda: Shalat yang paling dicintai Allah adalah shalatnya nabi Daud, dan puasa yang paling dicintai oleh Allah adalah puasanya nabi Daud, beliau tidur separuh malam, bangung sepertiganya, tidur seperenamnya, dan berpuasa satu dan tidak berpuasa satu hari”  (muttafaq alaih).
Menjadikan sebab masuk surga.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: 
Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali persaudaraan dansholatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu malam niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat [HR. Ibnu Majah, dishohihkan oleh Al Albani].
Menaikkan derajat di surga.
Sungguh di dalam surga tedapat kamar-kamar yang bagian dalamnya terlihat dari luar dan bagian luarnya terlihat dari dalam. Kamar-kamar itu Allah sediakan bagi orang yang memberi makan, melembutkan perkataan, mengiringi puasa Romadhan (dengan puasa sunah), menebarkan salam dan mengerjakan sholat malam ketika manusia lain terlelap tidur [HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani].

Lanjut Qiyamullail (2)

0 komentar:

Posting Komentar