Mengapa sulit khusyuk dalam sholat?


Karena belum faham bacaan, makna, hikmah, keutamaan, syarat dan rukun sholat.

Maka jadilah "sukaaro" sholat mabuk alias sholat tanpa rasa, tanpa pemahaman, tanpa penghayatan, tanpa keyakinan, kosong, hampa, seakan robot jasad tanpa ruh, "alkusaala" malah terasa beban, buru buru pengen cepat selesai, senangnya menunda nunda waktunya, gerak sholatnya cepat seperti ayam matok. Surah dan bacaan sholat pun komat kamit.

"Janganlah kalian menegakkan sholat, sedangkan kalian dalam keadaan mabuk, sampai kalian benar-benar faham apa-apa yang kalian baca dalam sholat kalian" [QS. 4:43].

Karena tidak sadar bahwa sholat itu adalah "Almuhadatsah bainal makhluqi wal Khooliqi", dialog hamba kepada Kholiqnya.

"Apabila salah seorang dari kalian sholat, sebenarnya dia sedang berkomunikasi dengan Allah" [HR. Bukhari Muslim].

Karena sedikit kita yang paham bahwa dalam sholat tatkala membaca Alfatihah terjadi dialog hamba dengan Rabbnya.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Barang siapa membaca surat Alfatihah, setiap ayat yang dibaca itu langsung dijawab oleh Allah”. Lalu Rasulullah menyampaikan, ketika seorang hamba berkata, "Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam." Allah menjawab, "HambaKu telah memujiKu". Seorang hamba berkata, "Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang." Allah menjawab, "HambaKu memujiKu”. Seorang hamba berkata, "Raja di Hari Pengadilan." Allah menjawab, "HambaKu mengagungkan diriKu. HambaKu berserah diri kepadaKu." Seorang hamba berkata, "Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan." Allah menjawab, "Inilah pertengahan antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dia minta Aku berikan". Seorang hamba berkata, "Tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan yang telah Engkau anugerahkan kepada mereka, bukan mereka yang kena murka dan bukan mereka yang sesat." Allah menjawab, "Ini milik hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dia minta Aku berikan," [Hadis Qudsi, HR. Muslim].

Karena “hubbub dunya”, sangat mencintai dunia.

"The money is the first and the final of life, no money no happy," sehingga hati pikirannya selalu dipenuhi oleh segala sesuatu yang bersifat duniawi. Itulah yang diingat-ingat dalam sholat, sampai apa yang disebut oleh Rasulullah, "Hatta yansa kam rokatan laka," sampai dia lupa sudah berapa rakaat dia sudah sholat. Maka tidak heran saat sholat yang semestinya hati pikirannya fokus dalam sholat, malah ingat dunia.

Karena makan minum yang haram.

Baik secara zat (lizaatihi) atau cara mencarinya dengan cara haram (linailihi), walaupun halal zatnya seperti makan tempe tahu halal tetapi karena cara mencarinya dengan berdusta, menipu, sumpah palsu, terima sogokan, korupsi dan sebagainya, maka tetap haram.

Karena sholatnya masih disertai “Al Fahsyau”, berbuat maksiat.

Alwaqi guru Imam Syafii berkata, "Nurullahi la yuhda lil a'shi", sungguh cahaya nur hidayah Allah tidak akan masuk pada hati yang tertutup gelap karena maksiat. Inilah kebanyakan yg terjadi pada 'tukang sholat', bukan 'Penegak Sholat',
Hasilnya, lagi-lagi kosong, tidak ada "atsar" pengaruh. Ini sekaligus menjadi jawaban mengapa ada orang sholat tetapi sulit khusyuk. Bagaimana khusyuk, maksiat terus.

Ini semua bukan akhlak hamba Allah yang sholat. orang sholat itu belas kasih, santun, pemaaf, murah senyum, dermawan dan rendah hati. Rasulullah bersabda, ”Sesungguhnya Allah menerima sholat hamba-hambaNya yang rendah hati”.

Sumber: Islamedia

0 komentar:

Posting Komentar